Gatot Nurmantyo Serukan Penggunaan Medsos Secara Bijak untuk Persatuan

Senin, 28 Mei 2018 - 23:35 WIB
Gatot Nurmantyo Serukan Penggunaan Medsos Secara Bijak untuk Persatuan
Gatot Nurmantyo Serukan Penggunaan Medsos Secara Bijak untuk Persatuan
A A A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmatyo menyerukan penggunaan sosial media (Medsos) secara bijak untuk menjaga persatuan bangsa.

Hal iru disampaikannya Ketika menghadiri pengajian Ramadhan yang digelar oleh Pemuda (PP) Muhammadiyah di Kampus, Universitas Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Dalam kegiatan ini berisi diskusi dengan tema “Keadaban digital: Dakwah Pencerahan Zaman Milenial” ini, Gatot Nurmantyo berkesempatan mengajak masyarakat khususnya kaum milenial untuk dapat menggunakan sosial media dengan baik dan benar. Gatot mengatakan, agar pengguna medos dapat merujuk surat Al-Hujarat ayat 6, 11 dan 12 jika ingin menggunakan medsos.

"Dimana dalam surat tersebut, masyarakat harus dapat tabayun (klarifikasi), melarang untuk mencela, menghina dan merendahkan orang lain serta bisa menghindari prasangka dan gibah (membuka aib sesama Muslim) niscaya kita dapat gunakan sosial media dengan bijak agar kita termasuk dalam orang-orang yang beruntung," ujar Gatot saat memberikan materi.

Gatot melanjutkan bahwa semua postingan di medsos harus dapat diubah dengan sifat yang mencerahkan dan bisa dipertanggungjawabkan. Lalu juga tidak bertentangan dengan ajaran agama serta norma sosial dan etika keindonesiaan untuk mewujudkan soliditas.

Selain itu dalam kesempatan yang sama, Gatot juga menyinggung masalah persatuan agar jangan sampai terkoyak. Persatuan Islam dan nasionalis mampu melahirkan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).

“Nah sekarang semua tergantung kita bersatu kembali seperti memperjuangkan kemerdekaan dgn semboyan merdeka atau mati. Saya katakan itu lantaran semakin ke sini jurang semakin terpisah. Namun kalau kita kembali ke masa nuansa kemerdekaan maka kita akan bersatu. Persatuan umat Islam dan nasionalis akan membawa kejayaan dan kebangkitan untuk negeri,” tegas Gatot.

Gatot mengingatkan juga bahwa persatuan lahir karena dialog tanpa henti dan kesadaran kuat untuk hidup bersama. Hal ini untuk menjamin adanya keadilan dan kepastian hukum dan semua hukum itu untuk manusia.

"Dengan menegakkan hukum secara profesional dan proporsional mempertimbangkan kearifan lokal serta menghamba pada hati nurani," ucapnya.

Dia menambahkan, bahwa Indonesia yang merupakan negara dengan umat muslim terbanyak dan menjadi contoh negara-negara lain soal beragama malah tidak bersatu. Coba saja partai-partai Islam bersatu negeri ini pasti akan menjadi pemenang.

“Mari luruskan syaf dan rapatkan barisan dalam jaga Indonesia. Kita jangan memikirkan presiden dan wakil presidennya tetapi bagaimana cara koalisi umat yang buat rakyat Indonesia ini menang. Satukan hati untuk Indonesia,” tutup Gatot.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8199 seconds (0.1#10.140)